Kamis, 21 Maret 2013

SEJARAH PENERBANGAN INDONESIA

Sebagai bangsa yang besar tentu memiliki sebuah sejarah yang besar pula. itu semua tak lepas dari peran para pahlawan yang telah berjuang memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seperti yang telah diucapkan Proklamator kita Bung Karno, beliau berkata bahwa Bangsa Yang Besar adalah Bangsa Yang Menghargai Para Pahlawannya.Dan tugas kita sebagai warga negara yang baik adalah meneruskan perjuangan para pahlawan kita yang telah berkorban demi terciptanya negara kita ini. Dikarnakan kita dilahirkan tidak pada zaman peperangan maka kita harus mempertahankan kesatuan negara  dan mendukung kemajuan negara ini, perlu diingat mempertahankan jauh lebih sulit dari pada meraihnya. 

Kemajuan sebuah negara harus disertai dengan pembangunan yang selaras dan juga sumber daya yang memadai. Alat transportasi juga sangat mempengaruhi dalam perkembangan suatu negara. Perkembangan alat transportasi dari hari ke hari sejauh ini semakin berkembang baik darat, laut maupun udara. Sejauh ini kita telah mengetahui Sejarah pesawat terbang secara umum. Nah, saat nya kita mengetahui sejarah penerbangan penerbangan di negara kita. Sejak legenda pewayangan berkembang dalam bagian hidup kebudayaan dan masyarakat Indonesia serta munculnya figur Gatotkaca dalam kisah Baratayuda yang dikarang Mpu Sedah serta figur Hanoman dalam kisah Ramayana adalah personifikasi pemikiran manusia Indonesia untuk bisa terbang.
Tampaknya keinginan ini terus terpupuk dalam jiwa dan batin manusia Indonesia sesuai dengan perkembangan jamannya. Jaman Pemerintah kolonial Belanda tidak mempunyai program perancangan pesawat udara, namun telah melakukan serangkaian aktivitas yang berkaitan dengan pembuatan lisensi, serta evaluasi teknis dan keselamatan untuk pesawat yang dioperasikan di kawasan tropis, Indonesia.
1914 : Pendirian Bagian Uji Terbang di Surabaya dengan tugas meneliti prestasi terbang pesawat udara untuk daerah tropis.
1922 :  Orang Indonesia sudah terlibat memodifikasi sebuah pesawat yang dilakukan di sebuah rumah di daerah Cikapundung sekarang.

1930 : Pembangunan Bagian Pembuatan Pesawat Udara di Sukamiskin yang memproduksi pesawat-pesawat buatan Canada AVRO-AL, dengan modifikasi badan dibuat dari tripleks lokal. Pabrik ini kemudian dipindahkan ke Lapangan Udara Andir (kini Lanud Husein Sastranegara).

1937 : Pada periode itu di bengkel milik pribadi minat membuat pesawat terbang berkembang.  Delapan tahun sebelum kemerdekaan atas permintaan seorang pengusaha, serta hasil rancangan LW. Walraven dan MV. Patist putera-putera Indonesia yang dipelopori Tossin membuat pesawat terbang di salah satu bengkel di Jl. Pasirkaliki Bandung dengan nama PK.KKH.
Pesawat ini sempat menggegerkan dunia penerbangan waktu itu karena kemampuannya terbang ke Belanda dan daratan Cina pergi pulang yang diterbang pilot berkebangsaan Perancis, A. Duval.
1938 : atas permintaan LW. Walraven dan MV. Patist - perancang PK.KKH - dibuat lagi pesawat lebih kecil di bengkel Jl. Kebon Kawung, Bandung.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar