Sebagai bangsa yang besar tentu memiliki
sebuah sejarah yang besar pula. itu semua tak lepas dari peran para pahlawan
yang telah berjuang memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Seperti yang telah diucapkan Proklamator kita Bung Karno, beliau
berkata bahwa Bangsa Yang Besar adalah Bangsa Yang Menghargai Para
Pahlawannya.Dan tugas kita sebagai warga negara yang baik adalah meneruskan
perjuangan para pahlawan kita yang telah berkorban demi terciptanya negara kita
ini. Dikarnakan kita dilahirkan tidak pada zaman peperangan maka kita harus
mempertahankan kesatuan negara dan mendukung kemajuan negara ini, perlu
diingat mempertahankan jauh lebih sulit dari pada meraihnya.
Kemajuan sebuah negara
harus disertai dengan pembangunan yang selaras dan juga sumber daya yang
memadai. Alat transportasi juga sangat mempengaruhi dalam perkembangan
suatu negara. Perkembangan alat transportasi dari hari ke hari sejauh ini
semakin berkembang baik darat, laut maupun udara. Sejauh ini kita telah
mengetahui Sejarah pesawat terbang secara umum. Nah, saat nya kita mengetahui
sejarah penerbangan penerbangan di negara kita. Sejak legenda pewayangan
berkembang dalam bagian hidup kebudayaan dan masyarakat Indonesia serta
munculnya figur Gatotkaca dalam kisah Baratayuda yang dikarang Mpu Sedah serta
figur Hanoman dalam kisah Ramayana adalah personifikasi pemikiran manusia
Indonesia untuk bisa terbang.
Tampaknya keinginan ini
terus terpupuk dalam jiwa dan batin manusia Indonesia sesuai dengan perkembangan
jamannya. Jaman Pemerintah kolonial Belanda tidak mempunyai program perancangan
pesawat udara, namun telah melakukan serangkaian aktivitas yang berkaitan
dengan pembuatan lisensi, serta evaluasi teknis dan keselamatan untuk pesawat
yang dioperasikan di kawasan tropis, Indonesia.
1914 : Pendirian Bagian Uji Terbang di Surabaya
dengan tugas meneliti prestasi terbang pesawat udara untuk daerah tropis.
1922 : Orang Indonesia sudah terlibat
memodifikasi sebuah pesawat yang dilakukan di sebuah rumah di daerah
Cikapundung sekarang.
1930 : Pembangunan Bagian Pembuatan Pesawat
Udara di Sukamiskin yang memproduksi pesawat-pesawat buatan Canada AVRO-AL,
dengan modifikasi badan dibuat dari tripleks lokal. Pabrik ini kemudian
dipindahkan ke Lapangan Udara Andir (kini Lanud Husein Sastranegara).
1937 : Pada periode itu di bengkel milik pribadi minat membuat pesawat
terbang berkembang. Delapan tahun sebelum kemerdekaan atas permintaan
seorang pengusaha, serta hasil rancangan LW. Walraven dan MV. Patist
putera-putera Indonesia yang dipelopori Tossin membuat pesawat terbang di salah
satu bengkel di Jl. Pasirkaliki Bandung dengan nama PK.KKH.
Pesawat ini sempat menggegerkan dunia penerbangan
waktu itu karena kemampuannya terbang ke Belanda dan daratan Cina pergi pulang
yang diterbang pilot berkebangsaan Perancis, A. Duval.
1938 : atas permintaan LW. Walraven dan
MV. Patist - perancang PK.KKH - dibuat lagi pesawat lebih kecil di bengkel Jl.
Kebon Kawung, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar